rss
email
twitter
facebook

Jumat, 10 Juni 2011

Kamu Bukan Untukku-Ankoaneta (Re-arransement Rossa-Aku Bukanlah Untukmu) by Annette

by Annette Xie Spf on Wednesday, May 11, 2011 at 5:08pm
Dahulu ku mencintaimu, dahulu kau menginginkanku
Meskipun tak ada jawab darimu
Tak berhenti kupikirkan kamu


Sekarang ku pergi menjauh,
Sekarang ku tinggalkan kamu
Di saat kau mulai mengharapkanku
Dan kuucap,
Tiada maaf bagimu

Reff :
Aku menyesal telah membuatmu menangis dan ku harus memilih dirinya
Tapi jangan pernah kau dustai takdirmu, pasti itu terburuk untukmu
Janganlah lagi kau mengajakku selingkuh
Aku bukanlah istrimu
Meski kau memohon dan meminta hatiku. Jangan harap ku mau dengamu, tuk selamanya

Dreamer Mythology 3

Merpati pos datang ke wismaku. Tak biasannya seperti ini aku mendapat surat.


Ruang rapat Kuil Langit


""Pendeta Guru Su Theo lu, mau apa dia... Ah... Malas sekali aku.""
"Hei..., Calon Pendeta Xie An... Kau pasti mencari Senpaimu???, Pendeta baru Tung Anru"
"Hei, masa aku sebodoh itu... Ah..."
"Maaf Pendeta Guru, sebenarnya saya ada sedikit keperluan"




Pangeran Korea to Pombo calaca

Pombo, mengapa kau tidak bilang kalau kau sudah tiba di Sanya. Hubungi aku selanjutnya.

-Pangeran Mahkota Win Rae na dari Korea-

Dreamer Mythology 2


"Hmm,gadis manis, mengapa kau tidak mencari pria yang bisa menjadikan kau sebagai simpanannya, bukankah itu menarik. Benar khan"

Xie mencoba berkelit dari pertanyaan mematikan ini.

"Aku, aku sebenarnya tidak boleh menjadi simpanan. Karena jika aku terikat, maka... Kesaktianku akan menghilang. Dan aku tak bisa menjadi Pendeta Roh"
"Ah, masa..., kasian sekali nasibmu, terkena segel. Hahaha, sebaiknya materai mantera di tubuhmu kau lepas sajalah. Ayolah... Kau khan bisa bersenang2 dengan Tuan Muda"

"Tabib Guru... Aku butuh obat penawar racun serigala"
"Kau sesakti seperti ini mengapa bisa diserang mereka"
"bukan... Aku terkena penyakit aneh, entah mengapa wujudku lama2 berubah menjadi seperti siluman bodoh itu..."
"Itu sudah takdirmu, kau akan menjadi salah satu dari mereka. Tetapi... Mungkin kau bisa mengendalikan diri agar jangan sampai wujudmu berubah. Kau harus bertapa ke gua Dewa Siluman dan mengambil ramalan disana"

Perjalanan ke gua siluman sangatlah panjang dan beresiko. Ia tahu bahwa nyawa adalah taruhannya. Apa harus melangkah atau mundur. Ia bingung..
Bisa2 saja ia bertemu dengan vampir di tengah jalan, hantu-hantu putih, dan kengerian yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya



Yah, serigala kecil itu lagi. Dia terus saja mengikuti aku sejak dari Kuil Dewa Siluman. Aku masih ingat dengan jelas baunya... Ah.. Tidak mengapa kemampuan penciumanku semakin tajam.

"Kau lagi, kau lagi... Mengapa kau selalu mengikutiku". Bukannya menjawab, dia masih saja mengikutiku.
"hey siluman kecil, pulang sana... Pasti induk serigalamu sedang mencarimu".
Anak itu melangkah balik kepadaku dan naik ke bahuku.
"Hei, kenapa kau bisa tau... Aku belum mengatakan itu padamu"
"yah jelas aja aku ingat"

"Aku masih hapal bau mereka", jawabku dongkol,
"kau juga siluman sama seperti kami"
"Aku manusia tau!!!, tapi tiba-tiba saja"
"apa???"
"aku tak tahu mengapa aku bisa menjadi seperti ini... Aku ingin kembali ke wujudku semula, huahuaha", tangisku seperti anak kecil.
"sudahlah.. Nanti ekormu keluar lagi... Dan juga kupingmu"
"Aku tak peduli"
"Nenek cengeng"

"Oh, aku tahu...Jangan-jangan kau punya kekasih siluman yah", tanyanya.
"Hei... Aku ini pendeta, jadi mana bisa aku jatuh cinta. Hmm, lebih lagi kepada siluman kelas dewa seperti dia. Ah, bodo amat dengan semuanya", kataku sambil mengipas-ngipas ekor dan meninggalkan anak itu sendiri.
"Hihi... Kau suka pada Tabib Bodoh, haha"
"Dasar serigala sok tahu!!!"


Aku melanjutkan perjalanan pulang sendiri. Jalan pulang dari Kuil Dewa Siluman tak sejauh seperti biasanya. Lega rasanya aku bisa pulang

Dreamer Mythology (Past Reincarnation from Chronicles of trouble)

by Annette Xie Spf on Monday, May 16, 2011 at 11:30pm

Aku... Aku malah menaruh hati kepada Sun Koko, dewa gitar itu. Kini dia telah menjadi guru di Perguruan Langit bagian kuil dewa penghitung uang. Entah mengapa aku begitu merindukan akan sosoknya yang hangat seperti dahulu... Kini banyak orang orang yang menyapanya dengan sebutan Tuan. Membuatku menjadi rendah diri... Apalagi dia digemari murid-murid perempuan di wilayahnya.Kalau saja aku telah menjadi seorang Senpai yang lebih ahli. Tapi aku cuma Pendeta Roh, dan dia adalah seorang Dewa.

"Jadi, bagaimana akan ramalannya???, kau sudah tau Xie"

"Cece, sepertinya ini sulit... Tapi dewa waktu menggariskan ini masih jauh"

"Oh, jadi begitu. Biarlah... Yang penting aku bisa mendapatkan hati pria itu, Ini bayarannya"

"oh, makasih cece", Aku bersorak senang. Sepertinya aku mendapat tambahan uang untuk membeli Patkay Panggang. Asiik...

Sebagai seorang Pendeta Roh, aku memiliki kesaktian yang jarang terdapat pada pendekar umumnya. Yakni, kemampuan Paranormal dan berbagai macam kesaktian yang kumiliki


"Tabib Xie, eh bukan... Madsudku Pendeta Xie", nampaknya dia salah mengucapkan panggilanku
"Kenapa... Kau memikirkan tabib itu, menurutku... Maaf kalo aku harus mengatakan ini padamu, Ce", jawab Xie dengan penuh pertimbangkan. Dia begitu tau jelas akan perasaan yang dirasakan oleh Nona itu saat mencoba menahan amarahnya terhadap Nona Li pemilik Kedai Teh dan penginapan. Tapi hati mereka berdua sudah terlanjur sakit. Dan ini sulit untuk dijelaskan.



"Tabib bodoh!!!!!", Tanpa sadar ia mengucapkan kata itu di saat dia terbangun dari tidurnya. Yah... Dia menggigau lagi. Ini sudah hari ketiga. Ia merasa heran, entah mengapa kata itu yang selalu keluar dari bibirnya. Ada apakah gerangan???, atau mungkin dia mabuk.


Next On :
"Aku Pendeta Anru", ucap seorang Pendeta Roh Senior
"Aku, Xie An. Calon Pendeta Roh, level 2"
Xie, memperhatikan Song Bie yang terlihat acak-acakan dan tertawa, lalu berbicara padanya

"Hei, Dewa Hujan dari Korea... Sedang apa kau!!!"

To be a priest

by Annette Xie Spf on Saturday, May 7, 2011 at 1:21am

Gua terus terang udah kecewa ama hidup gua yang sekarang. Tentang gmana gua harus melupakan perasaan gua demi teman gua. Gua yang kini sekarang udah pintar mendustai diri sendiri. Tersenyum manis, tetapi tak ada seseorang yang tahu kalau aku sedang merencanakan pembunuhan. Hmm sebuah cerita pembunuhan karakter yang cukup membuatku terhibur puas dan tertawa2 di dalam kesendirianku. Bagiku saat itu aku merasa aman karena tiada seseorangpun yang melihatku. Yah aku senang, hingga cukup untuk membuatku tertawa.



Yah... Mana ada yang tau tentang rencana gua yang sedemikian ini.

"Net, saya liat kamu cocok jadi Artis atau Pendeta, tapi saya rasa kamu lebih cocok jadi Pendeta daripada jadi seorang artis", Kata bapak penjaga kos kepadaku
"Ngapain???, udahlah percuma aja... Lagipula kedua orangtua kagak setuju, lebih baik anak saya saja. Ngapain jadi pendeta. Gak ada gunanya..., lagipula gajinya kecil, atau kalaupun ada gaji. Gayanya itu malah perlente"
"Khan kagak semua orang khan begitu..."

Stats Tips

by Annette Xie Spf on Tuesday, May 3, 2011 at 11:02pm
Kalo nulis status yang strict content mending di blog aja ato catatan personal. Norak tau kalo update status kita tentang kejengkelan ama orang lain di update di Fb or Twitter. Follower ama Friendlist kita bukannya simpati, malah justru makin illfeel ama timeline yang kita bikin

Spend a little time with you, Jojo (Sinopsis)

(Ricky lagi...Ricky lagi, coba dong panggil namaku, Vanno, tetapi cuma kata pano). Caramu menatap mataku begitu sederhana, tapi menawan hatiku. Tanpa sadar aku mencium kening Joan. Ia terdiam dan bingung lalu menyiramkan segelas coca-cola kepadaku

Ini Aku , Utuslah Tuhan

Kerinduanku
slalu berada
ditempat
Kau berada
Kerinduanku
Slalu bekerja
seperti Bapaku bekerja

Kudengarkan Tuhan
isi hatiMu
saat Kau panggil ku siap

reff:

Ini aku, utuslah Tuhan
Ini aku, utuslah Tuhan
kemanapun Kau pimpin
ke negri yg Kau pilih
ini aku, utuslah Tuhan
dan kukan pergi