rss
email
twitter
facebook

Jumat, 27 November 2009

Resensi Buku Satu Pertanyaan Dari Selatan

Tugas kelompok Bahasa Indonesia

       Oleh :

-          Annette Hoc

-          Christova Virginia Raintung

-          Frederico Indra Julio Husain

XII ALAM 1

 

"Jika Indonesia dan Australia Saling Bertatap Muka"

 Judul buku :    Satu Pertanyaan Dari Selatan

 Pengarang :    Putu Liza dkk.

     Penerbit :    Bentang, 2006

          Tebal :     xxvi + 242 halaman

 

Spontan, blak-blakan, sederhana. Itulah yang ada di buku ini, berlatar antara budaya Indonesia dan Australia. Ceritanya jelas ,sederhana namun cukup memikat dipaparkan, apalagi banyak terselip kata-kata inggris dan indonesia. Orang indonesia dari berbagai latar belakang sosial berbeda dideskripsikan disini . Gambaran alam tentang australia dilukiskan secara jelas oleh para penulis , seolah-olah mengajak para pembaca untuk menjelajahi  alam Australia. Sudut  pandang yang terdapat pada buku ini kebanyakan menggunakan sudut pandang orang pertama. Realita-realita sosial yang sering kita dengar entah itu kehidupan mahasiswa, isu-isu terorisme yang berkembang, perbedaan budaya, gaya hidup. Tengoklah saja di cerita Tole seorang mahasiswa indonesia berlatar dari masyarakat bawah yang memasuki lingkungan yang sama sekali begitu asing baginya, namun sayang di pucak kesuksesannya ia harus mati mengenaskan di tanah airnya sendiri. Ada juga cerita berjudul Reality Shows yang memaparkan secara langsung bagaimana aktivitas keseharian orang-orang yang ada di Australia. Cerita Kisah Semusim yang menkontraskan perbedaan iklim di luar negeri dan budaya Indonesia di mata orang australia. Cerpen-cerpen yang ditulis adalah hasi sumbangan para penulis naskah terbaik dalam lomba penulisan cerita pendek yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia The Australian National University peripde 2004-2005. Menariknya penulis cerpen-cerpen bukan dari latar belakang sastrwan, melainkan mahasiswa doktoral, pascasarjana, sosiolog, politikus, pengajar, penerjemah, bahkan ibu rumah tangga mereka yang ternyata  juga memiliki daya satra yang tinggi. Ketika pertama kali melihat cover buku ini , kami menyangka bahwa temabuku ini adalah kisah pergolakan , namun ternyata tidak. Amat disayangkan memang pemilihan covernya yang tak mendukung tema cerita. Namun kepuasan saat membaca buku ini terbayar sudah. Andai saja desain covernya lebih bagus dan sesuai dengan tema cerita, tentunya akan lebih bagus lagi. Buku ini cocok dibaca dan layak dimiliki oleh orang yang ingin tau realita sekilas orang Indonesia di Australia dan untuk menjawab rasa penasaran kita akan kehidupan di negeri kangguru.

 



Blog it to your Space with Live Writer! Windows Live Writer