rss
email
twitter
facebook

Kamis, 28 April 2016

Kisah Keprihatinan dibalik kekristenan Munafik (bermuka dua) atau hipokratis.

Bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.

Matius 23:27-28 (TB)  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Penjahat bisa tau isi kitab suci, namun ia taakan pernah bisa melakukan firman. Aku pernah teraniaya dengan orang yang macam seperti ini

(chef, mengapa ibu tega menganiaya saya dan menghalangi saya untuk memberitakan kabar baik kepada anda. Itu saya lakukan bukan untuk sok rohani. Bu, tante... kenapa anda mengaku Kristen, namun tak mau mendengar kabar keselamatan yang saya bagikan).

Miris memang, marah, kecewa dengan yang mereka lakukan, sebenarnya sih mereka yang tega berbuat jahat ama kita adalah orang yang lebih patut untuk dikasihani. Karena mereka belum kenal kasih Tuhan, sehingga masih seenaknya berbuat jahat.  Karena Tuhan sudah memikul salib kita, maka selanjutnya kita harus memanggul salib mereka dalam menggenapi jalan kasih. Kita sudah bertobat, tapi maukah kita menderita agar orang lain mau meminta pertobatan kepada Kristus?

0 komentar:

Posting Komentar