rss
email
twitter
facebook

Kamis, 08 Maret 2018

Seperti siswa baru yang mengirim surat cinta supaya bisa lulus dari MOS

Oleh Maria Shandi

Karena aku tahu, mereka menulis surat cinta itu bukan dari kesungguhan hati tapi hanya supaya mereka tidak mendapat hukuman. Aku membayangkan, ketika seseorang mencintai Tuhan hanya karena takut dihukum atau masuk neraka, Tuhan pun bisa merasakan ketidaktulusan cintanya. Walaupun ia mengucapkan kalimat doa yang manis, Tuhan tidak bisa merasakannya. Karena Dia adalah Pribadi yang memiliki perasaan yang bisa merasakan ketulusan cinta kita.
Seperti siswa- siswa baru yang mengirimiku surat cinta supaya bisa lulus dari MOS, begitupun mereka yang memuji- muji Tuhan hanya karena berharap sesuatu atau supaya masuk Surga. Sesungguhnya mereka hanya mencintai tanganNya untuk memberikan semua yang diinginkan tapi tidak mencintai pribadiNya. Mereka hanya mencintai kuasa dan mujizatNya tapi tidak mencintai ajaran dan didikanNya. Walaupun mereka menyanyikan lirik- lirik pujian yang indah, Tuhan tidak bisa menikmatinya. Karena Tuhan bisa merasakan kedalaman hati setiap orang.
Ketika kita mencintai Tuhan dengan tulus, bukan karena takut dihukum dan masuk neraka, bukan juga karena mengharapkan sesuatu dan masuk Surga, tapi mencintai Pribadi Tuhan itu sendiri. Pribadi Mahakasih yang telah memberikan hidupNya supaya kita bisa hidup. Padahal kita hanyalah debu dalam debu yang tenggelam dalam lumpur dosa. Tapi Ia rela melepaskan segala keTuhananNya untuk datang ke dunia, disamakan dengan manusia dan mati untuk membersihkan kita dari lumpur dosa supaya kita bisa berada dimana Ia ada. Aku tidak pernah menemukan alasan mengapa kita diperlakukan begitu berharga selain karena cintaNya yang begitu besar. Oleh sebab itu, tidak ada alasan juga untuk kita tidak mencintaiNya.
Untuk bisa mencintai Tuhan dengan tulus, kita harus mengenal pribadiNya melalui Alkitab yang berisikan surat cintaNya untuk kita. Ketika kita membacanya setiap hari, kita akan semakin mengenal cintaNya dan semakin mencintaiNya. Untuk mencintaiNya dengan tulus, kita juga harus mengalami Tuhan secara nyata. Bukan dari kata orang atau buku bacaan, tapi sungguh- sungguh mengalamiNya. Temui dan alamilah Tuhan dalam doa pribadi setiap hari, walaupun terkadang kita merasa seakan- akan Tuhan tidak ada. Tapi ketika kita terus setia mencariNya, kita akan mengalami bahwa Tuhan sungguh nyata hadir dalam hidup kita. Selanjutnya, kita harus menghidupi Tuhan dalam kehidupan setiap hari. Berhati- hatilah atas apa yang kita lihat, dengar dan lakukan. Perbuatlah segala sesuatu hanya untuk menyenangkan Tuhan. Sampai satu titik, Tuhan bisa merasakan ketulusan cinta kita melalui setiap yang kita pikirkan, katakan dan lakukan. #MSheart


Iblis ngga mau sendirian di neraka, maka iblis makin aktif menyeret sebanyak mungkin manusia untuk nemenin iblis di neraka. Karena waktu penghukuman iblis sudah semakin dekat. TUHAN tidak mendesain neraka untuk manusia, ciptaanNya yang termulia. TUHAN ingin semua manusia selamat, berakhir di langit dan bumi yang baru berada bersama TUHAN di dalam kekekalan.
Terorisme adalah modus yang dipakai iblis. Sungguh amat sayang manusia terjerat dengan strategi iblis ini sehingga melawan TUHAN dengan menyerang umatNya. Ini adalah God vs evil. Manusia cuma alat yang dipakai iblis. Jangan mau dipakai iblis dong.
Jika orang percaya diserang, dibunuh, dibom ini karena iblis cuma bisa membunuh tubuh, namun jiwa orang percaya selamat. Sebaliknya pelaku terorisme menyangka mereka selamat, hidup selamanya di surga padahal TIDAK. Tuhan memberkati Pakistan, Tuhan membela umatNya. Shalom atas seluruh umat TUHAN.

Sent from MailDroid

0 komentar:

Posting Komentar