rss
email
twitter
facebook

Jumat, 29 September 2017

Kualitas dan Kompetensi Tidak Terikat pada Aturan Akademis

Katakanlah Kepada Tuhan apa yang Anda rasakan. Curahkanlah isi hati Anda kepada Tuhan

Anugerah Tuhan Masih berlaku; Ia masih berpihak kepada Anda, sekalipun Anda tidak merasakannya


Kualitas dan kompetensi Tidak Terikat pada Aturan Akademis

Oleh Adi Tucunan (dr. Adriansa Tucunan, MKes)

Kalau Peraturan Presiden (Perpres No.8 tahun 2012 tentang Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia) mengijinkan lulusan D4 dan S1 menjadi tenaga pendidik atau Dosen asal memiliki pengalaman profesional di bidangnya, maka logikanya Dosen yang berlevel kualifikasi yang sama pada tingkat Pascasarjana harus juga bisa diakomodasi asal punya pengalaman yang baik di birokrasi atau entrepreneurship.

Jadi sebenarnya, orang-orang potensial di birokrat apalagi punya jiwa mendidik harusnya digunakan mereka, bukannya terjebak pada aturan yang sebenarnya berubah-ubah. Lebih baik menggunakan orang yang tidak bergelar akademik tapi punya pengalaman profesional dibanding mereka yang bergelar akademik tinggi tapi mutu pengajaran dan kepakarannya tidak sesuai sehingga terkesan pas-pasan.


Orang seperti pendiri facebook Zuckeberg yang tidak bergelar akademik saja bisa dapat Doktor Honoricausa dari Harvard University, itu sebuah pengakuan atas kompetensi pengalaman melebihi dunia akademisi. Orang-orang seperti itu bisa mengajar di PT seperti juga Menteri Susi tidak tamat SMA tapi bisa lompat tiga level jadi Doktor HC atas kompetensinya juga.

 Kesimpulannya, para petinggi kampus harus memikirkan kualitas dan kompetensi bukan terjebak pada aturan akademis yang sebenarnya sudah berubah dan sedang bergerak ke arah yang berbeda. Jangan halangi orang-orang potensial masuk kampus karena sempitnya cara berpikir kita dan terjebak dengan aturan yang dibuat tanpa logika yang dalam.

Selamat pagi dunia! Selamat berkarya meningkatkan derajat kehidupan kita sebagai manusia. Tuhan memberkati kita semua.



"Dios quiere llevarnos a nuevos niveles de fe y que avancemos en el conocimiento de Su Gracia"
Ap. Juan Crudo


Lihat juga :


Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

http://belmawa.ristekdikti.go.id/

0 komentar:

Posting Komentar