Aku menyusuri kehidupanku bagai berjalan dalam lorong kegelapan... Mengapa aku yang dipanggil. Jika kulihat, hal ini begitu sulit. Aku ditimpuk dengan ajaran harus pergi menginjilan. Dituntut untuk mencapai level kavaleri* Divine Infinity Teological. Dan mengapa-mengapa harus aku yang mengikuti nyanyian mereka. Aku tak bisa menikmati hidupku. Aku harus mengabdi pada orang lain. Padahal hal itu adalah hal yang paling kubenci. Namun kata ia harus aku lakukan.
"Why must I you called???"
Mengapa aku... Harus aku. Aku ini adalah seorang yang prihatin dan ditindas. Seorang gadis yang dikejar-kejar oleh ancaman bahaya dari para perilaku perbuatan asusila. Seorang yang selalu diajak dan digoda oleh manusia yang mengajak untuk berbuat dosa. Dan akupun terpenjara dalam keadaan. Mengapa orang benci jika aku berusaha untuk hidup suci. Moralku diincar untuk dihancurkan, tubuhku tidak diterima mereka sebagai barang kudus (orang-orang mengincarku untuk melakukan perbuatan percabulan, dan hal ini sangat menerorku)
. Rasa-rasanya aku ingin menimpuki dan menggebuk mereka, lalu berkata "Tidak bisakah kalian melihat seorang anak dara berjalan di jalan raya dan kerumunan untuk memancarkan suatu kemuliaan, mengirikah kalian. Sepertinya setiap orang tak bisa menerima kalau ada seorang yang belum terjamah berlalu-lalang di depan orang cemar. Atau dalam kata lain tak bisa melihat barang bagus. Tiap kali manusia-manusia tipe ini melihat keindahan, selalu saja ingin menghancurkannya"
Penderitaanku terlalu besar dari yang dapat kutanggung. Berikanlah kepadaku tempat dimana aku bisa melarikan diri.
0 komentar:
Posting Komentar