Well setelah gua mikir baik-baik gua mo coba untuk menjadi mata-mata di kota besar ini, sekaligus karena ingin memenuhi suatu panggilan rohani yaitu mencari jiwa-jiwa yang hilang, iya ngga, daripada mandek gitu aja, dan bilang ini aku kau utuslah dia, tapi kalo iman begitu-beditu aja konstan alias tetap dan tidak berkembang maka itu akan tergerus dan terkisis habis dan parahnya itu seperti satu talenta yang terkubur begitu saja kahn. Masih Banyak suku-suku terabaikan yang belum terjangkau dan orang orang yang perlu akan Juruselamat. Hmm strategi awalnya adalah pendataan kita secara statistik manual, namun disini kita diuji paling harus jadi 'paparazi' sedikit toh. Untuk menjangkau orang memang tak mudah tetapi ada berbagai macam cqara yang efektif. Mulai dari pendataan, ingat!!!!!! anda sebagai penginjil juga merangkap sebagai pawang(gembala yang agak ekstrim) yang tahu bagaimana untuk mengenal itu domba-domba dan kambing kambing tersesat, jangan tunggu kambing atau domba mencari anda, karena jika terjadi demikian efektifitas anda sebagai pawang dan gembala taakan mudah. Sebagai pawang kita menunjukkan betapa tidak berdayanya kuada ular si iblis tua dan gembala yang professional yang mencari dan mendata setiap yang ada.
Setiap penginjil memiliki potensi ekstra dan kemampuan yang dituntut lebih karena beratnya medan perjalanan yang akan ditempuh, faktor ekonomi, sosial, budaya politik. Ia memegang beban berat kepercayaan bagi setiap orang. Karena bukan perkara gampang untuk menjadi seorang penginjil saudara-saudara dan untuk melakukan ini diperlukan skill dan kemampuan mumpuni, tetapi ini akan percuma saja jika kita hanya melakukan ini hanya demi keinginan kita, bukan untuk kemuliaan Allah.